Ketika Macan Tak Lagi Cukup, Datanglah Jaguar

Jaguar. Isn’t it a sexy name? It is also expensive and exclusive in the same time. It’s the perfect combination for wildness, sexy, expensive, energic, smart, tricky. Dalam otak saya yang pengetahuannya pas-pasan, gak ada nama lain kecuali Jaguar yang bisa mencakup semua  sifat yang saya sebutkan diatas. Jaguar is the sexiest name in this living world! Viva Jaguar!

Kenapa tiba-tiba saya ngomongin Jaguar, binatang buas, seksi, nan liar sekaligus salah satu merk mobil yang belum sanggup dimiliki oleh klan keluarga saya saat ini (kasian….). Semua itu dikarenakan pada suatu malam, saat saya berjalan sendirian melintasi jembatan Suramadu guna mengantarkan rantang makanan untuk kekasih tercinta yang seorang pelukis. Tiba-tiba saya dihadang oleh segerombolan preman kelaparan yang tidak hanya tertarik pada rantang makanan yang saya bawa, tapi juga pada kecantikan, keseksian, dan kegadisan saya yang membangunkan nafsu bejat pria-pria hidung belang itu. Di saat-saat saya sedang terpojok tanpa satu mobilpun yang menolong. Jangankan Ferrari, Daihatsu saja tak datang untuk membantu keselamatan jiwa saya. Datanglah seekor Jaguar betina berwarna hitam legam dengan mata yang sangat tajam. Dia mengaum, menakuti preman-preman itu, mengusir mereka, dan menyelamatkan saya. Bukan hanya nyawa saya yang diselamatkannya, tapi juga rantang makanan ini, dan tentunya kegadisan saya (wait… the story’s sound familiar. Itu kan cerita matinya si Manis jembatan Ancol! Bukan, itu versi remix. *plak* *selftampar* *sadar!* *fokus!*).

Oke, kembali ke awal cerita. Alasan saya tiba-tiba terbayangkan Jaguar itu karena, disuatu malam saat saya sedang nonton salah satu acara di tivi swasta yang disiarkan secara nasional dengan logo layang-layang gepeng, muncul Tiga Macan sebagai salah satu pengisi acaranya. Mereka bergoyang dengan saling menindih satu sama lain, memutar-mutarkan kepalanya, mengibas-ngibaskan rambutnya yang berwarna-warni mencolok seperti kemoceng bulu ayam full color, dan berteriak mengajak penonton berjoget liar seperti yang mereka lakukan diatas panggung. Dengan menyanyikan lagu lama berjudul dokter cinta yang dulu pernah dinyanyikan Dewi-Dewi dan diciptakan oleh Ahmad Dhani, mereka mengguncang panggung dunia entertainment malam itu (….).

Melihat penampilan mereka dengan goyangan khas yang tak jauh beda dari awal kemunculannya, sejujurnya saya agak bosan dengan Tiga Macan yang dulunya bernama Trio Macan ini. Dalam kebosanan serta keresahan akan perkembangan musik dangdut di tanah air inilah, muncul ide gila dalam benak saya. Mari membuat satu lagi girlband dangdut yang lebih heboh, lebih spektakuler, dan lebih memuaskan dahaga dangduters seantero negeri bahkan di dunia internasional juga. Mari, kita bentuk Jaguars! Yang lebih seksi, lebih mahal, lebih buas, lebih liar, dan juga lebih glamor daripada Tiga Macan.

Pertama kali mendapatkan ide ini, saya mencoba meluncurkan di akun twitter saya. Awalnya saya berniat menamakannya Tiga Jaguar untuk menjadi kompetitor Tiga Macan yang saat ini sedang asik bergulat dalam samudera biru perdangdutan tanah air, atau istilah dalam bahasa linggis Blue Ocean. Jangan biarkan Tiga Macan jadi satu-satunya girlband dalam perdangdutan Indonesia.

Ayo Indonesia, dimana kepedulianmu terhadap perkembangan musik warisan budaya leluhur kita?! Apakah kita harus menunggu sampai negeri jiran yang mengaku saudara serumput meskipun kita bukanlah spesies memamah biak, mengakui dangdut sebagai milik mereka baru kita akan ke-rempongan, layaknya banci-banci yang sedang diobrak-abrik satpol pp ditempatnya mangkal? Akankah kita seperti itu lagi? Tak inginkah kalian mengambil inisiatif untuk operasi yang sempurna ke Thailand lalu jadi disainer, daripada terus-menerus rempong karena diburu satpol pp? Inikah hidup yang kalian inginkan? Seperti inikah? (woiiii, kenapa ngomongin banci wooiiii!!!! *plak!* *another self tampar*).

 

*inhale* *exhale* *inhale*exhale* *fokus* dari twitter, saya mendapatkan berjuta-juta respon mengenai ide super brillian ini. Dikarenakan begitu banyaknya yang ingin bergabung untuk menjadi anggota dari Tiga Jaguar, termasuk teman kesayangan saya @ninayudhi. Akhirnya saya memutuskan untuk mengganti namanya jadi Jaguars. Supaya bisa menampung lebih banyak anggota dan bisa menyaingi kepopuleran SNSD, CherryBelle, dan Super Junior.  Masih terbuka kemungkinan Jaguars akan beranggotakan lebih dari tiga orang. Mungkin bisa empat, lima, enam, tujuh, bahkan tiga belas orang seperti di awal-awal terbentuknya Super Junior.

Selain jutaan respon fiktif untuk ikut bergabung dengan girlband dangdut yang juga fiktif, Jaguars. Ada juga salah satu teman terganteng saya @setiadha yang kasih saran, kenapa gak pake nama Ferrarri atau Lacoste aja? Ferrari kan merk mobil yang muahal juga (buat kantong saya dan keluarga) dan dalam bahasa Spanyol berarti kuda liar. Sama-sama binatang liar, cepat, lincah, dan keren. Atau Lacoste (buaya) yang juga adalah brand fashion ternama. Membaca respon ini saya sangat terharu pada kepeduliannya. Sayangnya, saya gak bisa sejalan dengannya. Pertama, Ferrari atau kuda liar bikin saya selalu teringat pada…. Susu kuda liar yang agak …… (isi titik-titik tersebut dengan jawaban yang ada di kepala pembaca sekalian). Kedua, meskipun Lacoste (buaya) pun adalah binatang buas, termasuk karnivora, hidup di alam liar, dan gesit dalam memangsa buruannya. Masalahnya…. Lacoste atau buaya itu mengingatkan saya pada istilah buaya darat dan lagi, saya gak suka reptil #sikap. See that, Gung? Kalo kamu baca blog ini. Btw, ide kamu juara. Kita harus segera berkolaborasi dan bikin lagu bersama. Oke? *ciyum*.

Dari kontroversi penamaan yang tidak biasa, yuk kita beralih pada materi lagu Jaguars. Jika melihat pada satu-satunya kompetitor Jaguars yang seringkali menyanyikan lagu-lagu Ahmad Dhani, kemungkinan besar Jaguars akan menyanyikan lagu-lagu dari Maia Estianty, bunda cantik masa kini :D.Dengan slogan, “Ketika Macan tak lagi cukup, datanglah Jaguars”.

Untuk kostum dan gaya rambut, kami akan memadukan trend masa kini. Warna-warni rambut ala K-pop, balutan lingerie dengan sentuhan unik yang diinspirasi dari Lady Gaga dan Madonna yang sensasional. Mungkin untuk aksi panggung atau koreografinya kami bisa sewa dancernya Beyonce. Itung-itung buat jadi batu loncatan untuk go internasional. Bukankah go internasional adalah cita-cita dari hampir sebagian besar musisi tanah air.  Begitupun dengan Jaguars yang tak akan menolak jika ada kesempatan untuk go internasional, atau go public mungkin.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih pada pembaca sekalian dan juga puji syukur pada Allah Swt.

Jaguars, setia menghibur dengan bayaran Jaguar. Salam Jaguar!